{readmore}
Setelah berhasil dikeluarkan dari balik reruntuhan, bayi langsung didekap sang paman, Frantz Tilin. “Saya akan menganggapnya sebagai anak saya, karena anak saya meninggal,” ujar Frantz. Dalam gempa dahsyat itu, istri Franz yang tengah hamil tua meninggal dunia. Hingga kini, ribuan orang diduga masih terperangkap di balik reruntuhan bangunan. Memasuki hari keempat, peluang penyelamatan korban hidup pun semakin tipis. “Dalam kondisi seperti ini korban akan sulit bertahan tanpa minum selama empat hari,” kata dokter Michael VanRooyen.
Gempa sekuat 7 Skala Richter mengguncang Haiti pada Selasa, 12 Januari 2010 sore waktu setempat atau Rabu, 13 Januari 2010 dini hari waktu Indonesia Barat. Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, gempa di Haiti kali ini berpusat di 18,45 derajat lintang utara dan 72,44 bujur barat atau berjarak 15 km barat daya Ibukota Port-au-Prince. Palang Merah Internasional memperkirakan jumlah korban tewas antara 45.000 hingga 50.000 jiwa.
(Sumber: Vivanews.com)