Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (18/8), perempuan Tunisia berusia 30 tahun itu pernah mengalami dua kali keguguran. Kehamilan kembar 12 ini diperoleh setelah ia menjalani terapi kesuburan. Ia mengatakan janinnya itu enam laki-laki dan enam perempuan.
Ia dan suaminya, Marwan, sama sekali tidak menduga isi rahimnya sebanyak itu. ”Awalnya kami mengira akan melahirkan anak kembar, tetapi ternyata kembarnya sebanyak itu,” kata Marwan kepada harian Asabah. Marwan yang mengajar di sekolah yang sama dengan istrinya itu mengaku bahagia, apalagi dokter mengatakan istrinya bisa melahirkan secara normal.
Meski demikian, para pakar kandungan Inggris berpendapat, meskipun sangat mungkin mengandung 12 bayi, risikonya tidak kecil. Sedikit kemungkinan bayi-bayi itu lahir selamat dan tidak mungkin secara normal. Alasannya, kelahiran bisa terjadi pada usia kandungan 20 minggu, atau separuh dari waktu normal. ”Masalahnya terletak pada kapasitas rahim,” kata Peter Bowen Simpkins pakar kandungan dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists.
Ia menjelaskan, perut si ibu akan membesar pada usia kehamilan 20 minggu dan ketika rahim mendorong bayi keluar, tak ada lagi yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Normalnya, agar dapat lahir dengan selamat, minimal bayi harus lahir pada minggu ke 22 hingga 23. Itu pun masih membutuhkan perawatan intensif dan sebagian besar bayi menghadapi ancaman kelainan saraf permanen. Karena itu, dibutuhkan unit pediatrik yang kompeten.
Kesempatan itulah yang rupanya ingin diambil oleh perempuan Tunisia ini. Hal itu diungkapkannya kepada pegawai rumah sakit di Gafsa, sekitar 400 km arah selatan Tunis, Ibukota Tunisia. ”Saya sehat-sehat saja. Yang ingin aku lakukan hanyalah bisa memeluk semua bayiku dan menunjukkan seluruh cintaku kepada mereka,” katanya.
Pada Januari 2009, Nadya Suleman dari California melahirkan bayi kembar delapan dengan selamat. Namun, pada 2006 seorang ibu dari Yunani melahirkan 11 bayi, tetapi 11 bayi harus dikorbankan untuk menyelamatkan dua di antaranya. Tahun itu juga, seorang ibu mengabaikan nasihat dokter untuk mengaborsi sebagian dari delapan janinnya, tetapi akhirnya semua meninggal begitu lahir pada minggu ke-22
link